Sabtu, 04 September 2021

HUKUM ASURANSI MENURUT USTADZ AMMI NUR BAITS

Ammi Nur Baits adalah alumni Jurusan Teknik Nuklir UGM dimana selama kuliah, beliau sering mengikuti berbagai kajian keislaman di sekitar kampus. Saat ini beliau telah menyelesaikan pendidikan S1 pada Jurusan Fikih dan Ushul Fikih Madinah International University.

Menurut beliau, apapun latar belakang seseorang, ia memiliki peluang yang sama dalam pemahaman ilmu agama. Mungkin ada orang yang awalnya belajar ilmu kimia, lalu ia mengisi kajian, itu sangat mungkin. Allah menyediakan agama untuk dipelajari dengan mudah. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT, “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran ?” (QS Al-Qamar : 17).

Ustadz Ammi Nur Baits dalam sebuah ceramahnya mengatakan bahwa haram ikut asuransi karena dinyatakan bahwa asuransi itu hanya menjual peluang dan ada unsur gharar. Dan yang membuat saya kaget lagi dari perkataan beliau pada akhir ceramahnya adalah saat menyimpulkan mengapa yang sering diasuransikan adalah jiwa suami : karena diharapkan (si suami) cepat mati !. 

Berikut transkrip dari video yang saya ambil di YouTube terkait pandangannya tentang asuransi : 

“Asuransi hukumnya tidak diperbolehkan karena asuransi itu menjual peluang. Pada waktu bapak ibu bayar premi, apa yang didapatkan ? Tidak dapat apa-apa. Dapat janji. Janji kok mahal sekali. Ibu-ibu biasa dijanjikan suaminya dibohongi, ngga usah bayar. Ketika kita bayar asuransi kita dapat polis. Polis dipakai untuk apa. Itu kan untuk jaminan risiko. Sementara risiko itu sesuatu yang tidak pasti. Kita tidak tahu kapan kita akan mengalami risiko. Maka ketika kita bayar asuransi, kita melakukan transaksi tidak jelas. Dan itulah gharar. Semacam itu hukumnya dilarang. Anda misalnya ikut asuransi, preminya Rp 500 ribu. Kalau kecelakaan cacat permanen (men)dapat Rp 100 juta. Kalau mati Rp 500 juta. Pilih yang mana ? Mau untung ngga ? Milih mati !. Siapa yang untung ? Masa depan istrinya kan cerah. Dapat nilai klaim yang besar. Makanya biar masa depannya cerah, istrinya diasuransikan. Kenapa yang sering diasuransikan para suami, diharapkan cepat mati !

 

Ad Placement