Kamis, 02 September 2021

ASURANSI MENURUT USTADZ DR. SYAFIQ RIZA BASALAMAH, MA

Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA adalah seorang pendakwah kelahiran Jember tahun 1977. Nama lengkapnya Syafiq Riza bin Hasan bin Abdul Qadir bin Salim Basalamah.

Pendidikan keislamannya dimulai dari Pesantren Al Irsyad al Islamiyyah Bondowoso. Lalu dilanjutkan ke LIPIA Jakarta dan selesai tahun 1998. Pendidikan S1 sampai S3 ditempuh di Universitas Islam Madinah.

Ustadz muda Indonesia yang mudah dijumpai kajian-kajiannya di YouTube ini termasuk yang menolak dengan keras asuransi kecuali yang bersifat seperti tabungan yang tidak ada keuntungan dan tidak ada ribanya. Berikut ini adalah jawaban yang beliau sampaikan saat ditanya tentang asuransi.

"Bagaimana hukum asuransi dalam pandangan Islam ?" 

Jawaban : 

"Ya kita harus asuransi, tapi asuransi sama (kepada) siapa ? (Jawabannya) : asuransi sama (kepada) Allah SWT. 

Orang ketika ikut asuransi karena takut dengan masa depan. Ia takut miskin. Takut anaknya tidak bisa melanjutkan sekolah. Takut…sakit…takut…Ketakutan itu ada. Yang punya mobil takut mobilnya tabrakan. Di Indonesia orang mau parkir mobil takut, takut tergores, takut apa. 

Ada orang tua punya mobil bagus. Tahu-tahu (saat) masuk (ke dalam) rumah, semua dimarahi. Sang ayah marah-marah. Sang anak heran. Oh ternyata mobilnya diserempet becak. Semua dimarahi. Dia belum siap jadi orang kaya. Ini orang, mobilnya tergores, hatinya (ikut) tergores. 

Maka kalau bicara asuransi, asuransikan diri kita ke Allah. Bagiamana cerita Allah dalam Surat Al-Kahfi tentang 2 (dua) anak yatim. Anak itu punya harta. Bapaknya sudah meninggal dunia. Allah kirim Nabi Musa dan Nabi Khidir memperbaiki rumahnya. Karena bapak keduanya, orang shaleh. Jagalah Allah, Allah akan menjagamu.

Umar bin Abdul Aziz ketika akan meninggal dunia. Menteri-menteri datang kepada dia. Kata mereka, “Umar, anakmu miskin-miskin. Selagi engkau masih khalifah, berilah wasiat buat mereka. Kasih jabatan.” Umar berkata, “Sesungguhnya pelindungku Allah. Allah yang akan melindungi orang-orang shaleh.” Anak Umar bin Abdul Aziz yang miskin menjadi menjadi kaya-kaya. 

Ada khalifah lain, Sulaiman bin Abdul Malik. Anaknya mati ditinggali harta yang banyak. Berapa tahun anaknya menjadi pengemis. Maka di sini kewajiban kita mengasuransikan diri kita, keluarga kita, kendaraan kita, kepada Allah SWT. Caranya bagaimana ?. Kalau beli mobil, beli dua. Satu ditaruh di sebuah sekolahan. Jika punya anak, cari anaknya orang. Sekolahnya dia. Kan asuransi selalu duit. Daripada ditaruh di tempat yang haram lebih baik ditaruh di tempat yang halal. 

Tapi kalau asuransi ta’awuni, hanya menabung, tidak ada keuntungan, tidak ada ribanya, ya silakan. Tapi jika menabung Rp 100 juta tapi nanti setelah 10 tahun bisa keluar Rp 150 juta. Dari mana tambahannya itu ?. Itu yang dikatakan riba. Maka asuransi tolong dilihat."

Referensi :

https://www.youtube.com/watch?v=qwiFAoy20jQ

 

Ad Placement